Deskripsi : Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Quraisy. Nama Al Qaari'ah diambil dari kata Al Qaari'ah yang terdapat pada ayat pertama, artinya mengetok dengan keras, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat.
Ayat ke : 1
Tafsir : Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari Kiamat, seperti al-haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari Kiamat itu juga disebut al-qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah berfirman:
Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri. (ar-Ra'd/13: 31)
Maksudnya mereka ditimpa malapetaka hebat yang mengetuk hati mereka dan menyakiti tubuh mereka, sehingga mereka mengeluh karenanya.
Ayat ke : 2
Tafsir : Dalam ayat ini Allah mengulang kata al-qari'ah dalam bentuk pertanyaan untuk meminta perhatian agar manusia memahami karena dahsyatnya kejadian hari Kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut, sehingga sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya.
Ayat ke : 3
Tafsir : Allah mengulangi kata al-qari'ah itu adalah untuk menggambarkan kedahsyatan hari Kiamat itu, seakan-akan tidak ada sesuatu pun yang dapat dijadikan contoh untuk al-qari'ah itu. Bagaimana pun mengkhayalkannya, al-qari'ah lebih hebat dari itu.
Ayat ke : 4
Tafsir : Karena sangat sulit mengetahui hakikat al-qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya.
Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (al-Qamar/54 : 7)
Ayat ke : 5
Tafsir : Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami al-qari'ah itu.
Banyak terdapat dalam Al-Qur'an ayat-ayat tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya Allah berfirman:
Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (an-Naml/27 : 88)
Dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan. (al-Muzzammil/73: 14)
Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. (an- Naba'/78: 20)
Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan, tetapi al-Qari'ah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah.
Ayat ke : 6
Tafsir : Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47)
Ayat ke : 7
Tafsir : Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47)
Ayat ke : 8
Tafsir : Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya.
Ayat ke : 9
Tafsir : Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya.
Ayat ke : 10
Tafsir : Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah.
Ayat ke : 11
Tafsir : Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah.